TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL
(AUSTRALIA)
Disusun Oleh :
1. Ambar Kusnandi (
26209386 )
2. Ade Hamdani (
24209890 )
3. Dwi Mulia Septiani (
21209272 )
4. Rut Noviyanti (
26209939 )
5. Wahyu Apriyadi (
20209344 )
4 EB 02
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Banyaknya
perusahaan yang melakukan operasi bisnis di luar batas negaranya, menunjukkan
arah perkembangan operasi bisnis yang bersifat global. Hal ini dibuktikan
dengan hasil survey yang dilakukan oleh Deloitte Touche Tohmatsu Internasional
pada tahun 1992, terhadap 400 perusahaan skala menengah di dua puluh negara
maju yang melakukan bisnis di pasar internasional (Iqbal, et al., 1997 dalam
Arja Sadjiarto, 1999). Globalisasi juga nampak dengan semakin banyaknya
kerjasama komunitas internasional yang dilakukan oleh beberapa negara termasuk
Indonesia. Kerjasama tersebut diantaranya North American Free Trade Agreement
(NAFTA), ASEAN Federation of Accountants(AFA), Asia-Pasific Economic
Cooperation (APEC), World Trade Organization (WTO), dan International
Organization of Securities Commissions (IOSOC). Globalisasi membawa implikasi
bahwa hal-hal yang dahulunya merupakan kewenagan dan tanggungjawab tiap negara,
akan dipengaruhi oleh dunia internasional. Demikian pula dengan pelaporan
keuangan dan standar akuntansi suatu negara (Arja Sadjiarto, 1999). Standar
akuntansi memberikan gambaran yang jelas dan konsisten kepada pemegang saham,
membuat laporan perusahaan lebih dapat dimengerti dan dapat diperbandingkan.
Standar
akuntansi yang dapat diperbandingkan sangat diperlukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional, juga oleh para pengguna laporan keuangan
yang ingin mengevaluasi kinerja perusahaan skala global dan untuk membantu
pengambilan keputusan-keputusan yang berhubungan dengan sekuritas. Operasi
bisnis dan pasar modal yang berkembang mengarah ke internasional, tidak
didukung oleh akuntansi dan pelaporannya, karena akuntansi dan pelaporannya
masih berorientasi lokal. Adanya operasi bisnis dan pasar modal yang bersifat
global tersebut tentu menuntut adanya standar yang bersifat global atau
bersifat internasional, karena aturan-aturan akuntansi yang bersifat lokal
tidak mampu memenuhi kebutuhan bisnis dan keuangan internasional. Oleh karena
itu, beberapa kelompok profesi berusaha membuat standar akuntansi
internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Akuntansi Australia
1086: William Sang Penakluk Mengumumkan Kitab Domesday, yang berisi catatan dari apa
adalah karena raja dan penguasa-nya secara rinci sedemikian rupa sehingga
menentang sanggahan. William
dilembagakan feodalisme di Inggris setelah mengalahkan Inggris Raja Harold, dan sistem yang
diperlukan catatan lebih menjaga.
1225 : Hakim kepala Milan membuat rekening penuh
barang dilakukan pada kapal.
Republik Italia awal telah lulus hukum yang membutuhkan publik yang ahli Taurat melacak barang dagangan.
1374 : Penyair Geoffrey Chaucer bekerja sebagai pengawas keuangan adat di
pelabuhan London. Chaucer Canterbury Tales termasuk
pedagang membual dan Reeve yang
"auditor tidak pernah bisa menang terus." Dengan penutupan Tengah
Abad, perdagangan begitu berkembang
bahwa transaksi kredit telah menjadi luas, dan pencatatan (dan penjaga catatan) perlu lebih tepat.
1494 : Italia biarawan Luca Pacioli de resmi memperkenalkan "double
entry" pembukuan dalam bukunya Summa de Arithmetica,
kompendium yang matematika
pengetahuan. Pacioli mendasarkan karyanya pada prosedur yang umumnya digunakan di Genoa, Florence, Milan
dan Venice sejak sekitar
1350 : Pembukuan berpasangan yang membuat lebih mudah bagi mereka untuk
mendeteksi kesalahan dan memberikan gambaran yang lebih lengkap
dari kegiatan usaha-neraca yang bersama dengan laporan laba rugi.
1553 : James Peele menulis apa yang mungkin adalah teks Inggris lebih
dulu asli pada
pembukuan.
1581 : Para Collegio dei Raxonati menjadi masyarakat
pertama di dunia akuntan. Dengan
1669, tidak ada yang akan diijinkan untuk berlatih di Venice tanpa menjadi anggota kampus.
1600 : East India Company. Perusahaan perdagangan
memperkenalkan investasi modal
dan Pembagian dividen, menciptakan kebutuhan besar untuk akuntabilitas kepada investor.
1651 : Johnannes
Dyckman bergerak sebagai pemegang buku untuk New Amsterdam bawah Gubernur Peter Stuyvesant. Dyckman akan
diganti satu tahun kemudian karena
tidak benar diberikan account. Usaha akuntansi memiliki sudah mulai tumbuh di Amerika.
1775-1783 : Revolusi
Amerika tidak langsung menyebabkan pertumbuhan akuntansi di Inggris sebagai kreditur menunjuk akuntan
sebagai wali selama ledakan yang
mengalami kebangkrutan. Pada 1793, perusahaan perbankan lebih dari 20 di
Inggris dan Skotlandia gagal,
dan akuntan turun tangan untuk menyelesaikan urusan mereka.
1789 : Pemerintah
AS menciptakan Departemen Keuangan, termasuk pengawas keuangan dan auditor. Benjamin Franklin mendesak pengusaha untuk
memiliki pelatihan dan fasilitas
di "accompts." diterima Franklin uang sebagai muda pria menjaga pembukuan, dan digunakan
keterampilan kemudian untuk menciptakan layanan pos. Thomas Jefferson dua teks pembukuan antara pertama buku di Perpustakaan Kongres.
1841-1850 : Memperluas imperium kereta api mempekerjakan
akuntan sebagai auditor independen manajemen.
1850 : Ada 264 "accomptants" yang
tercantum dalam direktori dari London profesional. Pada tahun 1799, hanya ada 11; pada tahun 1840, ada 107.
1854 : Skotlandia secara resmi mengakui profesi di
bawah penunjukan "Akuntan
sewaan."
1880 : Inggris secara resmi mengakui
"akuntan", ketika Institute
of Chartered Accountants di Inggris & Wales didirikan oleh Royal Charter Mei 1880 menyusul datang
bersama enam local masyarakat
akuntan di London, Liverpool, Manchester dan Sheffield. Lembaga menerima Piagam Tambahan tahun 1948.
Sebagai Chartered tubuh,
Institut beroperasi terutama untuk kepentingan umum dan untuk yang anggota yang ada lebih dari 124.000.
1887 : Organisasi
akuntansi pertama di Amerika Serikat didirikan.
1896 : Negara
bagian New York secara resmi mengakui profesi di bawah lisensi bersertifikat akuntan publik.
1897 : New
York State Masyarakat Akuntan Publik ini disusun pada tanggal 28 Januari. Negara bagian lain cepat mengikuti. Charles
Haskins Waldo adalah terpilih
sebagai presiden pertama NYSSCPA tersebut. Haskins sudah adalah yang pertama
presiden dari Dewan Penguji Negara
Akuntan Publik pada tahun 1896. Pada
tahun 1900, ia menjadi dekan pertama dari Sekolah Universitas New York Perdagangan, Rekening dan Keuangan.
1895-1905 : New
York, Ontario dan Barat Perusahaan Kereta Api menjadi yang pertama kereta api di Amerika Serikat mengeluarkan
laporan keuangan yang diaudit. Serikat States Steel adalah perusahaan industri besar pertama untuk mengeluarkan
diaudit melaporkan. Adil Life
Assurance Masyarakat menjadi asuransi pertama perusahaan memiliki audit independen. Pintu air dibuka untuk bersertifikat akuntan publik. Sementara itu,
universitas besar seperti University
of Chicago dan Dartmouth mendirikan kursus akuntansi, meskipun perguruan tinggi bisnis telah
diselenggarakan untuk mengajar pembukuan dan akuntansi keterampilan sejak pertengahan abad ke-19
1913 : Berlakunya undang-undang pajak pendapatan AS menetapkan akuntan
sebagai utama profesi di arena ini. Pada saat yang
sama, CPA manajemen keahlian
ketapel profesi sebagai konsultan top di ruang rapat dan di lantai pabrik.
1928 : The
Institute of Chartered Accountants di Australia (ICAA) adalah merupakan oleh Royal Charter pada tahun 1928.
Para ICAA sekarang beroperasi di bawah Tambahan Kerajaan Piagam (diubah dari waktu ke waktu) yang diberikan oleh
Gubernur Jenderal atas nama Ratu
Elizabeth II pada tanggal 23 Agustus 2000.
1931 : Kasus
Ultramares menetapkan prinsip bahwa auditor memiliki kewajiban kepada pihak ketiga mengandalkan laporan
auditor. The American Institute of CPA menghilangkan kata "sertifikasi" dari laporan tersebut dan
menggantikannya dengan "Diperiksa"
untuk menekankan laporan itu pendapat, bukan jaminan.
1933 : Academy
of Motion Picture Seni dan Ilmu Pengetahuan memilih Harga Waterhouse untuk mengawasi pemungutan suara
untuk penghargaan Oscar pada tahun 1933, dalam tanggapan terhadap kepercayaan bahwa penghargaan itu dicurangi. Itu
Akademi mempublikasikan pertunangan
untuk menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap Oscar.
1941 : The US Securities and Exchange Commission mengharuskan laporan
auditor menyatakan bahwa pemeriksaan dibuat sesuai
dengan prinsip diterima standar
akuntansi.
1952 : Pada
tahun 1952 Commonwealth Ikatan Akuntan (sebelumnya dikenal sebagai yang tergabung Ikatan Akuntan, Victoria) dan
Federal Ikatan Akuntan, yang
didirikan di Victoria memutuskan untuk menggabungkan dan membentuk Society Australia Akuntan.
Masyarakat Australia Akuntan
berubah nama menjadi Society Australia Bersertifikat Akuntan Mempraktekkan pada tahun 1990 dan
kemudian beberapa tahun kemudian berubah nya nama, lagi, untuk CPA Australia.
1965 : Pada
tahun 1965 ICAA dan CPA Australia didirikan sebuah Akuntansi Research Foundation. Pada tahun 1974 ini
direorganisasi dan berganti nama menjadi Australia Akuntansi Research Foundation ("AARF"). Yayasan
melakukan penelitian, memproduksi
makalah diskusi, monograf dan panduan,
dan mempersiapkan pengajuan kepada Pemerintah atas nama BPA Australia dan ICAA. Dewan hidup tunggal dari
AARF adalah Legislasi Review
Board (setelah Australia Standar & Jaminan Dewan diasumsikan oleh Pelaporan Keuangan Pemerintah Australia Council) dan ketua sekarang adalah kita
sendiri Richard Bobb.
1968 : AS
Kontinental Kasus Vending memperluas tanggung jawab auditor untuk memasukkan sanksi pidana karena
telah melihat ke arah lain ketika
mereka tidak seharusnya.
1973 : Kesadaran
masyarakat terhadap standar akuntansi yang berlaku umum menyebabkan pembentukan Keuangan Standar Akuntansi
independen AS Dewan.
1973 : Akuntansi Internasional Komite Standar
("IASC") dibentuk pada
pertemuan perdananya 29 Juni 1973 di London sebagai akibat dari perjanjian oleh badan akuntansi di Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Jepang,
Meksiko, Belanda, Inggris dan Irlandia dan Amerika Serikat, dan negara-negara ini merupakan Dewan IASC pada saat itu
waktu. Pada tanggal 1 April 2001, Dewan
Standar Akuntansi Internasional (IASB)
diasumsikan akuntansi penetapan standar tanggung jawab dari perusahaan pendahulunya tubuh, IASC. Ini adalah puncak
dari restrukturisasi berdasarkan
rekomendasi dari Rekomendasi laporan Membentuk IASC untuk Masa Depan. IASB menerbitkan Standar dalam
serangkaian pernyataan disebut
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Hal ini juga diadopsi tubuh Standar yang dikeluarkan oleh Dewan
Akuntansi Internasional Komite Standar
(IASC). Itu pernyataan terus
ditunjuk "Akuntansi Internasional Standar "(IAS).
1977 : Didirikan pada tahun 1977, Federasi
Internasional Akuntan (IFAC) didirikan
sebagai organisasi seluruh dunia untuk akuntansi yang profesi. IFAC terdiri dari 163 badan anggota
di 119 negara, mewakili lebih
dari 2,5 juta akuntan publik yang bekerja di prakteknya, industri dan perdagangan, pemerintah, dan akademisi. IFAC
yang misinya adalah untuk
melayani kepentingan umum, dengan memperkuat seluruh dunia akuntansi profesi dan memberikan kontribusi
pada pengembangan yang kuat internasional
ekonomi dengan mengembangkan dan mempromosikan kepatuhan terhadap berkualitas tinggi standar profesional,
memajukan internasional konvergensi
standar tersebut dan berbicara tentang isu-isu kepentingan public mana keahlian profesi adalah yang paling
relevan.
2000 : Hukum Australia Reformasi Ekonomi Perusahaan
Program Act 1999 membentuk dasar
untuk pengaturan setting standar baru sebagai bagian dari Pemerintah Australia Perusahaan Hukum Program
Ekonomi Reformasi. Undang-undang
secara resmi menetapkan pengaturan baru datang ke berlaku tanggal 1 Januari 2000. Pengaturan kelembagaan untuk pengaturan
standar akuntansi melibatkan Pelaporan
Keuangan Dewan (FRC) dengan tanggung jawab pengawasan untuk Dewan Standar Akuntansi Australia (AASB),
yang akan menangani standar
pengaturan di sektor swasta dan publik dan memiliki sendiri penelitian dan staf administrasi. Ini
menggantikan pengaturan di bawah AASB
yang bekerja bersama-sama dengan Masyarakat profesi akuntansi yang Sektor Dewan Standar Akuntansi dan
menggunakan layanan dari staf AARF
tersebut.
2004 : Hukum Australia Ekonomi Perusahaan Program
Reformasi (Reformasi Audit &
Pengungkapan Perusahaan) Act 2004 disediakan untuk pembentukan dibentuk kembali Audit dan Assurance
Standards Board ("AUASB") sebagai independen badan hukum. Sebagai audit nasional dan jaminan standar setter, yang AUASB memiliki peran
penting dalam mengembangkan tinggi kualitas standar dan pedoman terkait untuk auditor dan penyedia lain jaminan layanan. Dewan ini sebelumnya
diatur oleh AARF sampai dengan 1
Juli 2004.
2.2 Pengertian
Harmonisasi
Pengertian
harmonisasi adalah suatu upaya dalam mencari keselarasan. Namun, pengertian
harmonisasi dalam akuntansi adalah suatu proses untuk meningkatkan
komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan
seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana
pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara
tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.Negara
tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Keuntungan Harmonisasi
Internasional:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas
tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki
efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih
baik portofolio akan lebih beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standard pat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas
tertinggi.standar akuntansi internasional memiliki sifat lebih fleksibel dan
terbuka.
Harmonisasi
standar akuntansi internasional pertama kali dikenalkan oleh European Commision
(EC). Pada tahun 1995 EC mengadopsi pendekatan baru bagi harmonisasi akuntansi
yang memperbolehkan penggunaan standar akuntansi internasional untuk perusahaan
yang terdaftar di pasar modal internasional. Lembaga-lembaga yang aktif dalam
usaha harmonisasi standar akuntnasi internasional antara lain adalah IASC
(International Accountig Standard Commitee) dan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).
Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi tersebut adalah
perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi
perdagangan, serta International Organization of Securities Commissions (IOSCO)
((Arja Sadjiarto, 1999). Harmonisasi standar akuntansi internasional berarti
proses meningkatkan kesesuaian praktik akuntansi melalui penyusunan batasan
berbagai macam perbedaan (Choi, et al., 1999). Dengan demikian harmonisasi
dapat mengakomodasi perbedaan nasional dan meningkatkan komparabilitas
informasi keuangan dari berbagai negara. Harmonisasi membuat standar akuntansi
keuangan sejalan dengan standar akuntansi internasional.
2.3 Sejarah dan Gambaran Umum
IFRS
Teknologi
informasi yang mapan dan memanjakan manusia, membuat manusia semakin mudah
untuk berinterkasi dan berkomunikasi satu dengan lainnya. Masyarakat di belahan
dunia barat dapat dengan begitu mudahnya untuk berhubungan dengan masyarakat di
timur tengah di pojok utara ataupun di daerah timur. Termasuk juga dalam
berhubungan dagang dan berinvestasi. Karena kemajuan teknologi tersebut
mendorong kemudahan manusia di seluruh dunia untuk berkomunikasi tanpa ada
batas wilayah Negara atau biasa kita sebut globalisasi.
Dampak
globalisasi yang semakin kuat dan berimbas kepada pasar pasar investasi membuat
pihak yang terlibat berupaya untuk mempermudah dan menyeragamkan bahasa dalam
berinvestasi (bahsa pelaporan keuangan dan standar keuangan). Standar
pelaporan keuangan dan standar akuntansi haruslah standar yang dapat diterima
dan dipahami oleh masyarakat global. Sehingga diperlukan standar yang sama di
seluruh dunia.
1970’an
|
Inggris, Kanada, US membentuk
Accounting International Study Group (AISG)
|
1973
|
Organisasi professional
akuntansi dr Belanda, Kanada, Australia, Meksiko, Jepang, Prancis dan
Selandia Baru membentuk International Accounting Standard Committee (IASC)
dan menghasilkan International Accounting Standard (IAS)
|
2000
|
IASC restrukturisasi
kelembagaan dan dibentuk IASC Foundation (IASCF) yg membawahi International
Accounting Standard Board (IASB) dan International Financial Reporting
Intepretation Committee (IIFRIC). IASB mengeluarkan International Financial
Reporting Standards (IFRS).
|
IAS dan IFRS
adalah standar akuntansi dan pelaporan keuangan yang merupakan produk IASC dan
IASB. IFRS adalah produk IASB versi baru dan IAS adalah produk IASC versi lama.
Selain itu terdapat pula International Financial Reporting Intrepretation
Committee (IFRIC) dan Standing Intrepretation Committee (SIC).
Manfaat Konvergensi IFRS Secara
Umum
Manfaat dari konvergensi IFRS
secara umum diantaranya adalah :
·
Memudahkan
pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi
Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).
·
Meningkatkan
arus investasi global melalui transparansi.
·
Menurunkan
biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar
modal secara global.
·
Menciptakan
efisiensi penyusunan laporan keuangan.
·
Meningkatkan
kualitas laporan keuangan, dengan antara lain, mengurangi kesempatan untuk
melakukan earning management.
Kerangka Dasar Penyusunan
Laporan Keuangan Berdasar IFRS
Ø Elemen Laporan Keuangan
1. Neraca
2. Laporan Laba Komperhensif
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
6. Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif
Ø Pemakai Laporan Keuangan.
Pemakai
|
Kepentingan
|
Internal (Manajemen)
|
Melihat besar kecilnya laba
dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam laporan
keuangan dapat digunakan untuk menentukanplan dan strategi perusahaan.
|
Eksternal (Investor)
|
Menilai prospek tidaknya
perusahaan tersebut (Mengukur resiko-resiko investasinya)
|
Pemberi Pinjaman (Biasanya
Bank)
|
Untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam melunasi pinjamannya.
|
Pemerintah dan Badan
Regulator Lain
|
Untuk menganalisa CAR
perusahaan, sebagai pertimbangan kebijakan pajak, menghitung statistic
pendapatan nasional.
|
Supplier
|
Untuk menentukan kebijakan
kredit terhadap perusahaan.
|
Pelanggan
|
Mengetahui kelangsungan hidup
perusahaan.
|
Karyawan
|
Mengetahui kelangsungan hidup
perusahaan serta mengetahui perusahaan untuk memberikan balas jasa.
|
Masayarakat (termasuk
akademisi)
|
Sebagai bahan pembelajaran
dan ilmu pengetahuan. Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas
akhir, artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.
|
Ø Basis Pengukuran
Basis
pengukuran IFRS diantaranya adalah :
1. Biaya Perolehan
2. Biaya Kini
3. Nilai Realisasi dan Penyelesaian
4. Nilai Sekarang.
2.4 Pengertian dan penjelasan dari IFRS
IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) merupakan standar akuntansi
internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standar Board
(IASB).Standar Akuntansi Internasional disusun oleh empat organisasi utama
dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi
Akuntansi Internasional (IFAC).
IFRS
(Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya untuk
memperkuat arsitektur keungan global dan mencari solusi jangka panjang terhadap
kurangnya transparansi informasi keuangan.
1. Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa Transparansi bagi
para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
2. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi
yang berdasarkan pada IFRS.
3. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat
untuk para pengguna.
Laporan
keungan interim perusahaan untuk periode-periode yang dimasukan dalam laporan
keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas tinggi. Sedangkan manfaat
yang dapat diperoleh adanya suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global
yaitu :
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat
bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan berarti. Stadart pelaporan keuangan
berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki
efisiensi alokasi lokal.
2. Investor dapat membuat keputusan yang lebih baik
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses
pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan
standard dapat disebarkan dalam mengembangkan standard global yang berkualitas
tertinggi.
2.5 Harmonisasi IFRS di Australia
Adopsi IFRS
telah dilakukan di beberapa negara, di antaranya di Uni Eropa yang mengharuskan
semua perusahaan yang terdaftar di bursa harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi sesuai IFRS (SG-007), sedang di Inggris standar yang menyerupai
IFRS diperlukan untuk menghindari masalah tentang perusahaan yang terdaftar dan
yang tidak terdaftar di bursa dan IFRS dianggap sebagai suatu tantangan, yang
pada akhirnya menyambut baik IFRS untuk mengurangi perbedaan antara standar
akuntansi di Inggris dan IFRS (Fearnley dan Hines, 2003). Australia adalah
salah satu negara yang berpengaruh dalam pengembangan akuntansi internasional
sejak konsep dari komite akuntansi internasional dikembangkan di Sidney tahun
1972.
Sebelum
beralih ke penjelasan lebih lanjut, berikut ini adalah penjelasan dari
singkatan-singkatan yang sering digunakan Australia dalam lembaga akuntansi
internasional :
Keputusan untuk mengadopsi IFRS
di Australia berawal dari diputuskannya mengadopsi IFRS mulai dari 1
januari 2005 yang merupakan keputusan pada tahun 2002. Seiring dengan jadwal
European Union (EU) untuk pengadopsian IFRS. IFRS 2004 yang merupakan ‘platform
stabil’ diadopsi.
Manfaat
mengadopsi IFRS bagi Australia adalah :
·
Membantu
menarik modal ke Australia = menurunkan biaya modal
·
Biaya
lebih rendah bagi pelapor, auditor dan pemakai laporan keuangan dari entitas
multinasional (tidak perlu susun ulang)
·
Mengisi
kesenjangan dalam AGAAP, misalnya yang berhubungan dengan instrumen keuangan
Biaya
:
·
Hilangnya
pedoman yang ada di AGAAP, misalnya pedoman akuntansi untuk imbalan yang
diterima karyawan.
·
Pengenalan
metode akuntansi opsional = komparabilitas berkurang.
·
Kehilangan
kebebasan untuk membangun set standar yang terpisah untuk entitas non-nirlaba.
·
Biaya-biaya
sehubungan dengan penerapan perubahan.
Proses pengadopsian IFRS
Proses
penggabungan dimulai di tahun 1996, mencapai puncaknya di tahun 2002 ketika
Australian Convergence Handbook (Buku Pegangan Konvergensi Australia)
diterbitkan.Di tahun 2002, jurang perbedaan antara IFRS dan AGAAP telah jauh
berkurang.
Pada tahun 2002, perbedaan
utama yang masih ada antara IFRS dan AGAAP adalah:
· IFRS lebih komprehensif sehubungan dengan akuntansi untuk
instrumen keuangan dan imbalan pasca-kerja; sedangkan AGAAP lebih komprehensif
sehubungan dengan akuntansi untuk asuransi, kegiatan pertambangan, aktiva tak
berwujud, dan kerangka kerja.
· Setiap standar IFRS dipaparkan dalam bentuk Exposure
Draft oleh AASB, yang meminta komentar apakah standar akan berdampak positif
bagi ekonomi Australia
· Waktu yang cukup disediakan bagi yang berkepentingan
untuk mengenal konsep IFRS dan membangun sistem yang sesuai – proses selesai
pada Juli 2004
· Kebanyakan entitas memiliki 2 tahun untuk menerapkan IFRS
– secara umum neraca tahunan yang terdampak adalah per 30 Juni 2006
· April 2004, untuk membantu proses pengadopsian, AASB
menerbitkan AASB 1047 Disclosing the Impacts of Adopting Australian Equivalents
to IFRSs (Pencatatan Dampak akan Pengadopsian Standar Australia setara dengan
IFRS)
· AASB 1047 mengharuskan entitas untuk mencatatkan dampak
yang relevan bagi tahun sebelum tahun adopsi dalam laporan keuangan mereka –
biasanya tahun yang berakhir 30 Juni 2005
· IFRS 4 Insurance Contracts (Kontrak Asuransi) dan IFRS 6
Exploration for and Evaluation of Mineral Resources (Eksplorasi dan Evaluasi
Sumber Daya Mineral) masih mempertahankan fitur-fitur penting dari AGAAP yang
berhubungan dengan Asuransi dan Aktivitas Pertambangan
Dampak IFRS atas laporan keuangan:
· Penerusan biaya eksplorasi masih baik, namun dengan
kriteria yang sedikit berbeda dari AGAAP aslinya
· Derivatif (produk turunan) – kebanyakan entitas, termasuk
bank, harus mengidentifikasi dan menilai fair value (harga wajar) dari derivative
· Penurunan nilai harta finansial, terutama dalam buku
pinjaman – berubah dari model ‘dinamis’ ke model ‘kerugian yang timbul’
· Kontrak asuransi – faktor bunga berubah ke risk free
(bunga bebas resiko) dan uji kelayakan liabilitas asuransi diperkenalkan
· Pertanian – tak banyak perubahan – beberapa isu
sehubungan dengan harta biologis masih ada, misalnya sehubungan dengan
perkebunan kelapa sawit di Indonesia
· Pemulihan penilaian atas aktiva tak berwujud (termasuk
merek)
Setelah dilakukan harmonisasi IFRS dengan standar
akuntansi di Australia, hasil yang diperoleh adalah :
· Laporan keuangan entitas Australia lebih banyak
dimengerti di seluruh dunia
· Sinergi dalam persiapan, audit dan kajian laporan
keuangan Australia untuk entitas yang merupakan bagian dari kelompok
multinasional
· Biaya awal sehubungan dengan proses adopsi, terutama
untuk penerapan IAS 39 untuk entitas seperti bank dan perusahaan asuransi
· IFRS terus mengalami perubahan - kebanyakan perubahan ini
didorong oleh hal-hal yang tidak berlaku bagi Australia
· Isu akuntansi yang relevan untuk Australia mungkin
bukanlah prioritas global, misalnya seperti Aktivitas Pertambangan, dan Laba
Rugi versus Pendapatan Lain-Lain (Other comprehensive income)
· Adopsi IFRS menyoroti kekhawatiran akan pengungkapan yang
berlebihan
2.6 IFRS di Australia
Australian
Accounting Standards Board (AASB) adalah lembaga pemerintah Australia yang
mengembangkan dan memelihara standar pelaporan keuangan yang berlaku untuk
entitas di sektor swasta dan publik dari ekonomi Australia.
AASB mempunyai
tanggung jawab untuk membuat standar baik sektor publik maupun sektor pribadi
dan bebas untuk mencari tim dan staf. The AASB menggunakan kerangka kerja
konseptual, yang meliputi Laporan Akuntansi Konsep (SAC 1 Definisi Pelapor dan
SAC 2 Tujuan Tujuan Umum Pelaporan Keuangan) yang dikembangkan oleh mantan AASB
dan Sektor Publik Dewan Standar Akuntansi (PSASB), untuk mengevaluasi usulan
standar akuntansi.
Berdasarkan
Corporations Act 2001 Australia, banyak entitas harus menerapkan Standar
Akuntansi Australia ketika menyiapkan laporan keuangan mereka. Beberapa entitas
sektor publik wajib menerapkan Standar Akuntansi Australia dengan salah satu
undang-undang Persemakmuran, negara bagian atau wilayah, melalui petunjuk
khusus untuk pembuat atau pelaporan kerangka kerja yang ditetapkan pedoman atau
peraturan.
Anggota CPA
Australia, The Institute of Chartered Accountants di Australia dan National
Institute Akuntan memiliki kewajiban profesional untuk mengambil semua langkah
yang wajar dalam kekuasaan mereka untuk memastikan bahwa entitas dengan yang
mereka terlibat sesuai dengan Standar Akuntansi Australia ketika mempersiapkan
keuangan mereka untuk tujuan umum laporan.
Sejak tahun
2002, AASB mengadopsi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB) untuk periode
pelaporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2005. Pada
bulan Juli 2004, AASB mengadopsi sejumlah standar yang berlaku dari tahun 2005,
termasuk:
- Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi Standar IASB
- Standar AASB yang mendukung Standar Akuntansi Australia yang mengadopsi IASB
- Standar AASB Lain yang berlaku untuk entitas jenis tertentu
GAAP Australia
dibuat untuk membantu pengguna antara lain, pemerintahan, auditor, pengguna,
regulator, akademisi, dan mahasiswa. Dalam kesempatan kali ini penulis
bermaksud menyajikan data yang didapat dari Kementerian Keuangan Australia
mengenai standar akuntansi akrual mereka dan memperbandingkannya dengan standar
akuntansi akrual dalam negeri. Harapan saya dapat menggali pengetahuan lebih
dalam mengenai praktik akuntansi akrual.
Berikut pelaporan keuangan
pemerintah Australia
NEGARA
PERSEMAKMURAN AUSTRALIA
|
|
1.
|
Telah menganut basis Akrual
|
2.
|
Periode Pelaporan:
1 Juli 20XX – 31 Juni 20XX
|
3.
|
Standar:Setiap Tahun
standarnya dapat berubah disesuaikan dengan kebutuhan atas pengelolaan AASB.
Untuk pelaporan keuangan pemerintahan mengacu pada:AASB 1049-Whole of
Government and General Government Sector Financial Reporting. Asumsi diambil
periode pelaporan:
“1 Juli 2010 s.d. 31 Juni
2011”
|
4.
|
Standar Akuntansi yang
digunakan untuk periode 1 Juli 2010 s.d. 31 Juni 2011:
·
AASB 1 First-time Adoption of Australian Accounting Standards – October
2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 2 Share-based Payment – July 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2010
·
AASB 3 Business Combinations – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 4 Insurance Contracts – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations –
October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources – December
2007 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009
·
AASB 7 Financial Instruments: Disclosures – June 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 8 Operating Segments – December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 101 Presentation of Financial Statements – October 2010
(Compilation) Applies to reporting periods beginning on or after 01 Jan 2011
·
AASB 102 Inventories – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 107 Statement of Cash Flows – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 108 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
– December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 110 Events after the Reporting Period – December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 111 Construction Contracts – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 112 Income Taxes – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 116 Property, Plant and Equipment – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2009
·
AASB 117 Leases – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2010
·
AASB 118 Revenue – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 119 Employee Benefits – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 120 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government
Assistance – July 2008 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009
·
AASB 121 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 123 Borrowing Costs – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 124 Related Party Disclosures – December 2009 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 127 Consolidated and Separate Financial Statements – July 2008
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2009
·
AASB 128 Investments in Associates – June 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2010
·
AASB 129 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies – June 2009
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 131 Interests in Joint Ventures – June 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2010
·
AASB 132 Financial Instruments: Presentation – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 133 Earnings per Share – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 134 Interim Financial Reporting – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 136 Impairment of Assets – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2010
·
AASB 137 Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets –
October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 138 Intangible Assets – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2009
·
AASB 139 Financial Instruments: Recognition and Measurement – October 2010
(Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 140 Investment Property – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 141 Agriculture – October 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 1004 Contributions – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2008
·
AASB 1023 General Insurance Contracts – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 1031 Materiality – December 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 1038 Life Insurance Contracts – October 2010 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2011
·
AASB 1039 Concise Financial Reports – June 2009 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jan 2009 that end on or after 30 Jun 2009
·
AASB 1048 Interpretation of Standards – June 2010 (Principal)
Applies to reporting periods ending on or after 30 Jun
2010
·
AASB 1049 Whole of Government and General Government Sector Financial
Reporting – September 2008 (Compilation)
Applies to reporting periods beginning on or after 01 Jan
2009
·
AASB 1050 Administered Items – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2008
·
AASB 1051 Land Under Roads – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2008
·
AASB 1052 Disaggregated Disclosures – December 2007 (Principal)
Applies to reporting periods beginning on or after 01
Jul 2008
·
AAS 25 Financial Reporting by Superannuation Plans – December 2005
(Compilation)
Applies to reporting periods ending on or after 31 Dec
2005
|
5.
|
Penerapan Akrual :Mengakui
aset, kewajiban, pendapatan,biaya dan arus kas dari semua entitas di bawah
kontrolpemerintah
|
6.
|
Komponen Laporan Keuangan :
·
Statement of Comprehensive Income
·
Neraca
·
Laporan Arus kas
·
Kebijakan Akuntansi dan Catatan atas Laporan Keuangan
·
Laporan Perubahan Ekuitas secara terpisah, tidak diperlukan
|
7.
|
Laporan mengenai anggaran
seluruh entitas pemerintahan dan GGS disajikan ke parlemen, seluruh laporan
keuangan pemerintah dan GGS harus mengungkapkan:
·
Laporan Anggaran; dan Penjelasan varians (realisasi) antara jumlah aktual
yang disajikan di muka laporan keuangan dan jumlah anggaran yang sesuai.
|
8.
|
Unsur-unsur
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih:
·
Penggunaan SAL sebagai Penerimaan Pembiayaan Tahun Berjalan
·
Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA)
·
Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya, dan lain-lain
|
9.
|
Statement of
Comprehensive Income
1.
Revenue from Transactions
·
Taxation revenue
·
Other revenue
·
Interest, other than swap interest
·
Dividends and income tax from other sector entities
·
Dividends from associates (part of share of net profit/(loss) from
associates)
·
Sales of goods and services
·
Other current revenues
1.
Expenses from Transactions
·
Employee benefits expense
·
Wages, salaries and supplements
·
Superannuation
·
Use of goods and services
·
Depreciation
·
Interest, other than swap interest and superannuation interest expenses
·
Subsidy expenses
·
Grants
·
Social benefits
·
Income tax expenses
·
Superannuation net interest expenses
1.
Other Economic Flows – Included in Operating Result
·
Other revenue
·
Net swap interest revenue
·
Dividends from other sector entities
·
Net foreign exchange gains/(losses)
·
Net gain on sale of non-financial assets
·
Net gain on financial assets or liabilities at fair value through
operating result
·
Net actuarial gains
·
Amortisation of non-produced assets
·
Doubtful debts
·
Share of net profit/(loss) from associates, excluding dividends
OPERATING RESULT
1.
Other Economic Flows – Other Non-owner Changes in Equity
·
Revaluations
·
Net gain on equity investments in other sector entities measured at
proportional share of the carrying amount of net assets/(liabilities)
·
Net gain on financial assets measured at fair value
|
10.
|
Unsur-unsur Laporan Perubahan
Ekuitas:
1.
Surplus/Defisit-Lo
2.
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar:
·
Koreksi Nilai Persediaan
·
Selisih Revaluasi Aset Tetap, dan Lain-Lain
|
11.
|
Statement of
Financial Position:
1.
Finansial Assets
·
Cash and deposits
·
Accounts receivable
·
Securities other than shares
·
Loans
·
Advances
·
Shares and other equity
1.
Non Finansial Assets
·
Produced assets
·
Inventories
·
Machinery and equipment
·
Buildings and structures
·
Intangibles
·
Valuables
·
Non-produced assets
·
Land
·
Intangibles
1.
Liabilities
·
Deposits held
·
Accounts payable
·
Securities other than shares
·
Borrowing
·
Superannuation
·
Provisions
1.
Equity
|
12.
|
Statement of Cash Flows:
1.
Cash Flows from Operating Activities
·
Cash received
·
Taxes received
·
Sales of goods and services
·
Interest, excluding swap interest
·
Dividends from associates
·
Other receipts
·
Cash paid
·
Payments to and on behalf of employees
·
Purchases of goods and services
·
Interest, excluding swap interest
·
Subsidies
·
Grants
·
Social benefits
·
Other payments
1.
Cash Flows from Investing Activities
·
Non-Financial Assets
·
Sales of non-financial assets
·
Purchases of new non-financial assets
·
Financial Assets (Policy Purposes)
·
Sales of investments
·
Purchases of investments
1.
Cash Flows from Financing Activities
·
Cash received
·
Borrowing
·
Deposits received
·
Swap interest
·
Other financing
·
Cash paid
·
Borrowing
·
Deposits paid
·
Swap interest
·
Other financing
|
BAB III
PENUTUP
Laporan
keuangan merupakan piranti yang sangat penting untuk akuntabilitas dan
pengambilan keputusan. Sebagaimana telah dikemukakan di depan tujuan
akuntabilitas dan pengambilan keputusan merupakan obyektif yang utama dari
laporan keuangan, sedang obyektif-obyektif yang lain bertolak dari kedua
obyektif utama tersebut.
Lingkungan
operasi suatu entitas mempengaruhi obyektif dari laporan keuangannya. Memahami
sifat pemerintah serta lingkungan operasinya yang kompleks adalah penting untuk
menetapkan obyektif laporan keuangan pemerintah.
Obyetif dari
laporan keuangan harus mengacu kepada kebutuhan informasi dari para pemakai
eksternal, dengan pengertian bahwa informasi tersebut merupakan “common needs”
atau “common interests” dari para pemakai yang kepentingannya tidak selalu sama.
Di sektor publik seperti di sektor privat para pemakai itu dapat dikelompokkan
dalam beberapa kelompok utama. Berdasarkan penelahaan atas literatur akuntansi
dan pertanyaan-pertanyaan otoritatif mengenai pelaporan keuangan pemerintah,international
federation of accountants public sector committee (IFAC-PSC)
mengelompokkan para pemakai tersebut dalam kelompok berikut:
- Badan legislatif dan badan lain mempunyai kekuasaan mengatur dan mengendalikan (governing bodies).
- Publik (rakyat).
- Investor dan kreditor.
- Pemerintah lain, badan internasional dan penyedia sumber lain.
- Analisis ekonomi dan keuangan.
Mereka
menginginkan laporan keuangan pemerintah itu dapat memberikan informasi
mengenai:
1.
Integritas
Anggaran
Pelaporan
keuangan Federal harus membantu dalam pemenuhan kewajiban pemerintah memberikan
akuntanbilitas publik (publicity accountable) untuk uang-uang yang dihimpun
melalui perpajakan dan sarana-sarana lain dan untuk pengeluaran-pengeluarannya
sesuai dengan undang-undang anggaran dan peratuan perundang-undangan yang
berkaitan. Pelaporan keuangan Federal harus memungkinkan pembaca mentapkan:
- Bagaimana sumber-sumber anggaran telah diperoleh dan digunakan dan apakah perolehan dan penggunaan tersebut sesuai dengan undang-undang anggaran,
- Status dari sumber-sumber anggaran, dan
- Bagaimana pelaporan anggaran berkaitan dengan informasi lain mengenai biaya operasi-operasi program dan apakah informasi mengenai status sumber-sumber anggaran diintegrasikan dan konsisten dengan informasi akuntansi lain mengenai aset dan kewajiban.
2.
Kinerja
Operasi
Laporan
Keuangan harus membantu pemakai laporan dalam mengevaluasi upaya-upaya
pelayanan, biaya, dan pencapaian aktivitas dari entitas pelaporan, cara
bagaimana upaya dan pencapaian tersebut dibelanjakan, dan manajemen atas aset
dan kewajiban entitas. Laporan keuangan harus memungkinkan pembaca menetapkan :
·
Biaya
dari program-program dan aktivitas-aktivitas spesifik dan
·
Upaya-upaya
dan pencapaian-pencapaian yang berkaitan dengan program-program pemerintah dan
perubahannya dan dalam hubungannya dengan biaya; dan
·
Efisiensi
dan efektivitas manajemen pemerintah atas aset-aset dan kewajiban-kewajibannya.
3.
Pengurusan
(Stewardship)
Laporan
keuangan pemerintah harus membantu pemakai laporan menaksir dampak dari operasi
dan investasi pemerintah terhadap negara untuk periode yang bersangkutan dan
bagaimana, sebagai hasilnya, kondisi keuangan pemerintah dan bangsa telah
berubah dan mungkin berubah di masa depan.
Laporan
keuangan pemerintah juga harus memungkinkan pembaca untuk menetapkan:
· Apakah posisi keuangan pemerintah meningkat atau menjadi
lebih jelek setalah periode yang bersangkutan
· Apakah sumber-sumber anggaran di masa depan diperkirakan
akan mencukupi untuk mempertahankan pelayanan publik dan untuk memenuhi
kewajiban pada waktu jatuh temponya, dan
· Apakah operasi pemerintah telah memberikan kontribusi
kepada kesejahteraan bangsa di masa sekarang dan di masa depan.
4.
Pencegahan
kecurangan, pemborosan, dan penyimpangan laporan keuangan pemerintah harus
membantu pemakai laporan memahami /mengerti apakah terdapat sistem manajemen
keuangan dan pengendalian internal yang cukup.
Dengan keluarnya Standar Akuntansi Pemerintahan Akrual
ini artinya kita harus segera menyiapkan diri untuk menjadi operator sekaligus
penggunanya.
DAFTAR
PUSTAKA
http://fathir32.wordpress.com/2011/05/14/perkembangan-standar-akuntansi-keuanganjurnal-ifrs-indonesia-menuju-international-financial-reporting-standards/